UNTUK KALANGAN BUKAN ISLAM SAHAJA....

Heboh Kelapa Bersalib di Palembang 2006



Seminggu menjelang masa Trihari Suci Paskah, ratusan orang mendatangi Jalan Tembok Baru Kelurahan 9/10 Ulu Kecamatan Seberang Ulu Palembang (CLICK SINI). Mereka ingin melihat secara langsung gambar menyerupai salib yang muncul dari sebuah pelepah pohon kelapa. “Bukan rekayasa. Benar-benar ada,” ujar seorang warga.

Keberadaan salib tersebut terletak di antara pelepah daun yang berdiri lurus. Gambar menyeruai salib itu terlihat dari pelepah pohon kelapa setinggi 12 meter milik Samaun (67). Ia mendiami pekarangan tersebut sejak 1972. Pohon kelapa itu terletak di belakang Puskesmas di Jalan Tembok Baru. Lokasinya tak jauh dari Gereja Ratu Rosari, Seberang Ulu, Palembang.

Beberapa warga Kristiani mengatakan, salib itu sudah terlihat sejak Kamis (6/4). Sementara Samaun mengatakan, salib itu terlihat oleh warga sejak Kamis (13/4) menjelang Jumat Agung. Waktu itu seorang warga bernama Sumiati (42) yang tinggal sekitar 100 meter dari pohon kelapa itu sempat kaget. Ia yang baru pulang dari warung secara tidak sengaja melihat sinar yang berasal dari atas pohon kelapa. Saking kagetnya, ia mengaku masih gemetaran ketika tiba di rumah.

Namun, ia tidak menceritakan hal tersebut kepada keluarganya. Hanya saja pada keesokan harinya, Jumat (14/4) sekitar pukul 10.00, Sumiati kembali melihat pohon kelapa itu dan melihat salib berwarna putih terang sekitar 20 cm. “Salib itu belum ada orangnya. Senin (17/4) baru ada orangnya,” ujar Sumiati. Sumiati pun menceritakan keanehan itu kepada keluarganya dan tidak lama hal itu menyebar.

Di dekat pohon kelapa itu terdapat sekitar 10 pohon kelapa lainnya namun tidak memiliki keanehan serupa. Pohon-pohon kelapa itu berada di tengah sawah, sekitar 100 meter dari kediaman warga. Salib muncul di pelepah pohon kelapa itu bisa disaksikan terutama pada pagi hingga sore hari, pada saat masih ada matahari. Ketika malam, salib itu tidak terlihat.

Munculnya kelapa bersalib ini juga diwarnai berbagai cerita, seperti munculnya cahaya putih, munculnya lelaki berjubah, dan gambar bercak darah. Karena itu, banyak orang Kristiani penasaran. Desas-desus dan liputan beberapa media, mendorong mereka untuk melihat secara langsung. Mereka pun berduyun-duyun ingin melihat secara langsung seperti apa pohon kelapa bersalib itu.



Dari pagi hingga malam hari, mereka berdatangan tanpa henti. Warga silih berganti untuk melihat dan mengambil gambar salib itu. Bahkan ada beberapa orang dari luar kota, seperti dari Jambi dan Lampung, menyempatkan diri mampir untuk melihat kejadian aneh itu.



Keriuhan pengunjung ini membuat gerah Samaun. “Takutnya nanti kalau ada apa-apa, siapa yang akan bertanggung jawab?” ujarnya. Samaun mengaku kesal karena warga berdatangan hingga larut malam.

Setelah membuat heboh warga karena menyerupai tanda salib, akhirnya Senin (24/4) lalu pohon kelapa itu pun ditebang. Warga yang berkerumun berebutan untuk mendapatkan pelepahnya sebagai koleksi.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, petugas Polsekta Seberang Ulu I mengamankan sebagian pelepah pohon kelapa yang menghebohkan tersebut. Potongan pelapah dan pucuk pohon kepala itu dibawa ke Mapolsek SU I. Anehnya, setelah ditebang, warga tidak menemukan tanda apa pun di pelepah kelapa tersebut.

Kehebohan kelapa bersalib itu ternyata punya nilai jual. Beberapa orang menjual foto pohon kelapa tersebut perlembar Rp5.000,- hingga Rp10.000,- Penjulan foto pohon kelapa tersebut mendatangkan untung ratusan ribu rupiah. Termasuk anggota mudika Ratu Rosari yang bisa mendapatkan tambahan kas dari penjualan